BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Yoga Pradito W |
Anjuran Islam untuk bersih juga menunjukkan obsesi Islam
untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan
kebersihan di pandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam
sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran
dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai atau sumur yang
airnya tidak mengalir dan sejenisnya, dan Islam sangat menekankan Kesucian atau
Al-thaharah, yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup
bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut
sendiri, penyakit sering kali berasal dari lingkungan yang kotor.
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak
hanya terbebas dari penyakit akan tetapi meliputi seluruh aspek kebutuhan
manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, social, dan spiritual. Sehat menurut
batasan World Health Organization adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan
ekonomis.
Tujuan Islam
mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan
masyarakat yang sehat jasmani, rohani dan sosial sehingga umat manusia mampu
menjadi umat yang pilihan.
Dalam Islam
dikatakan sehat apabila memenuhi tiga unsur , yaitu kesehatan jasmani,
kesehatan rohani dan kesehatan sosial. Kesehatan jasmani merupakan bentuk dari
keseimbangan manusia dengan alam. Kesehatan rohani di mana ada keseimbangan dan
hubungan yang baik secara spiritual antara khalik atau pencipta yang di
wujudkan dari aktivitas makhluk dalam memenuhi semua perintah sang khalik. Yang
terakhir adalah kesehatan sosial, dimana kesehatan yang bersifat psikilogis. Di
mana ada ada keharmonisan antara sebuah individu dengan individu lain maupun
dengan sistem yang berlaku pada sebuah tatanan masyarakat. Bila ketiga unsur
ini terpenuhi maka akan tercipta sebuah keadaan baik fisik, mental, maupun
spiritual yang produktif dan sempurna untuk menjalankan aktivitas kemakhlukan.
Islam dan seluruh ajarannya, memberikan sebuah pandangan yang
tegas mengenai kesehatan. Kesehatan bukan hanya sebuah anjuran tetapi juga
merupakan juga kewajiban. Semua ibadah-ibadah dalam Islam mengandung ajaran
tentang pentingnya menjaga kesehatan. Karena penelitian terbaru mengungkapkan
bahwa sebuah kondisi akan dikatakan sehat bila lingkungan di sekitarnya bersih.
Oleh karena itu, Nabi mengatakan “kebersihan sebagian dari pada iman”.
BAB
II
PEMBAHASAN
- TOKOH MUSLIM DALAM ILMU KESEHATAN
Beberapa
tokoh muslim dalam ilmu kesehatan sebagai berikut ;
a) Hunain
Ibnu Ishaq
Beliau dilahirkan pada tahun 809 M dan
meninggal pada tahun 874 M. Beliau ialah spesialis mata. Hasil karyanya ialah
buku-buku yang membicarakan berbagai penyakit. Beliau banyak menerjemahkan
buku-buku kedokteran yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.
b) Abu
Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi
Beliau dilahirkan pada tahun 866 M dan
meninggal pada tahun 909 M. Buku karangannya tentang kedokteran dijadikan buku
pegangan di Fakultas Kedokteran. Bukunya di beri nama Al Hawi (menyeluruh). Ia
yang menemukan penyakit cacar, dan membaginya menjadi cacar air (variola) dan
cacar merah (rovgella), menemukan terapi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
c) Ibnu
Sina
Ibnu sina, dilahirkan di Afsara (Asia tengah)
pada tahun 980 H/ 1593 M dan meninggal di Isfahan pada tahun 1037 H/1650 M.
Bukunya yang sangat terkenal dibidang kedokteran adalah Al Qanun Fi Al Thib,
dijadikan buku pedoman kedokteran, baik di Universitas-universitas Eropa maupun
Negara Islam.
d) Abu
Mawar Abdul Malik ibnu Abil ‘Ala Ibnu Zuhur
Beliau lahir pada tahun 1091 M dan meninggal
pada tahun 1162 M. Beliau sebagai dokter spesialis penyakit dalam atau
internis.
2. ISLAM DAN KESEHATAN
Majelis ulama Indonesia dalam musyawarah nasional ulama
tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan jasmani, ruhiniyah dan social
yang dimiliki manusia sebagai karunia ALLAH yang wajib disyukuri dengan
mengamalkan (tuntunan-Nya) dan memelihara serta mengembangkannya. Ketiga jenis
kesehatan itu adalah kesehatan fisik, kesehatan rohani (mental) dan kesehatan
social
a. Kesehatan
Fisik
Manusia adalah makhluk yang selalu ingin
memenuhi seluruh kebutuhannya, keinginan manusia yang tidak terbatas kadang
membuat manusia menjadi rakus. Makan berlebih, pola hidup yang tidak baik,
penggundulan hutan untuk bahan bangunan, eksploitasi laut yang tidak
bertanggung jawab, semuanya itu akan membuat keseimbangan alam terganggu.
Di sadari maupun tidak, manusia merupakan bagian dari alam. Dengan
demikian dapat kita simpulkan bahwa kesehatan jasmani berhubungan dengan alam.
Nabi pernah bersabda “sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu”.
Kesehatan fisik merupakan keadaan yang sangat
penting dalam mendukung aktivitas lainnya. Hal ini disebabkan karena dalam
perintah Allah pada manusia banyak yang berupa aktivitas fisik yang memerlukan
kondisi yang prima, seperti shalat, puasa, ibadah haji dan ibadah lainnya.
Ajaran Islam untuk menjaga kesehatan fisik terlihat dalam beberapa perintah
Allah, seperti shalat yang mampu meregangkan otot. Karena setiap gerakan shalat
seperti mempunyai kunci tubuh, sehingga sendi-sendi bisa lentur dan
menyehatkan. Wudhu yang menurut penelitian bisa merangsang saraf-saraf pada
daerah yang terusap air wudhu, puasa yang menyehatkan, ibadah haji yang
merupakan puncak dari ibadah yang membuat tubuh kuat, karena rukun-rukunnya
yang melatih kondisi stamina tubuh.
Islam yang sangat mementingkan kesehatan
jasmani dan fisik yang dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, olahraga,
menjaga asupan makanan. Dan semuanya terintegrasi dalam setiap aktivitas
ibadah. Hal ini agar menjadi kebiasaan yang tidak disadari untuk umat Islam dan
merupakan bentuk pendidikan dari Allah.
b. Kesehatan
Rohani (mental)
Al-Quran banyak berbicara tentang penyakit
jiwa. Mereka yang lemah
iman dinilai Al-Quran
sebagai orang yang memiliki penyakit dalam dadanya. Dalam al-Quran tidak
kurang sebelas kali disebut istilah “fi
qulubihim maradh” di dada mereka ada penyakitnya.
Seperti yang dijelaskan dalam Firman Allah yang
tertuang dalam Al – Qur’an surat Al- Ra’d : 28 yang berbunyi : “(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram. (Q.S. Al-Ra’d:
28).
Menurut
Prof Dr. Nasaruddin Umar M.A, Guru besar UIN Syarif hidayatullah Jakarta
mengatakan didalam manusia ada unsur jasad (jasadiyyah), unsur nyawa, dan unsur
ruh yang dalam Al-Qur’an di sebut KHALQAN AKHAR. Seseorang baru disebut manusia
jika memiliki ke 3 unsur ini.
Hubungan antara makhluk dengan Tuhannya akan
berjalan baik bila sang makhluk menaati apa yang di perintahkan Allah,
ciri-ciri jiwa yang sehat yang dalam Al-Qur’an di sebut Qalbun Salim, seperti
hati yang selalu bertobat (at-taqwa), hati yang selalu menjaga dari hal-hal
keduniaan (al-zuhd), hati yang selalu ada manfaatnya (al-shumi), hati yang
selalu butuh pertolongan Allah (al-faqir).
c.
Kesehatan Sosial
Hidup bermasyarakat dalam arti yang
seluas-luasnya adalah salah satu naluri manusia. Menurut Aristoteles
menyebutkan manusia adalah Zone Polition, yaitu manusia yang selalu membutuhkan
kehadiran orang lain. Oleh karena itulah dalam Islam di kenal istilah Ukhuwah
(persaudaraan) yang akan mendatangkan muamalah (saling menguntungkan), hal ini
memungkinkan rasa persaudaraan lebih tinggi.
Hal ini sesuai dengan Q.S. Al – Hujurat ayat
13 yang menyatakan : “hai manusia , sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (Q.S.
Al-Hujarat: 13)
Menjaga
Kesehatan pribadi dan lingkungan dalam Islam :
1.
Tubuh. Islam memerintahkan mandi bagi umatnya
untuk membersihkan tubuhnya dari najis dan hadas. Dia mengajarkan kepada
umatnya, mulai memotong kuku, membersihkan luas jari, mencabut bulu ketiak dan
bersiwaq hingga bagaimana cara dia makan.
2.
Tangan. Nabi Muhammad SAW bersabda: “cucilah
kedua tanganmu sebelum dah sesudah makan dan cucilah kedua tanganmu setelah
bangun tidur. Tidak seorang pun tahu di mana tangannya berada di saat tidur.”
3.
Makanan dan Minuman. Rasulullah SAW. bersabda
“tutuplah bejana air dan tempat minummu”.
4.
Rumah. “Bersihkanlah rumah dan halaman
rumahmu”, sebagaimana di anjurkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan jalan.
5.
Perlindungan sumber air. Rasulullah melarang
umatnya membuang kotoran di tempat-tempat sembarangan, misalnya sumur, sungai,
dan pantai. Perintah-perintah Rasulullah tersebut memiliki makna bahwa kita
harus menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi
saluran pencernaan
d.
Tentang Gizi
Gizi dalam hal ini mempunyai peran sangat besar
dalam membina dan mempertahankan kesehatan seseorang. Setiap muslim wajib untuk
memelihara kesehatannya seperti terungkap dalam sabda Rasul SAW “sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas
dirimu” artinya adalah merupakan kewajiban seorang untuk memelihara
jasmaninya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam al-Quran surat ‘Abasa 80;24 ditemukan
perintah yang sangat jelas “Hendaklah
manusia memperhatikan makanannya”. Tujuan pokoknya adalah mengatur manusia
beriman kepada ALLAH SWT, namun secara khusus dipahami adanya semacam anjuran
untuk memilih makanan-makanan yang bersifat nabati, berdasarkan konteksnya yang
berbicara tentang biji-bijian, sayur mayor, buah-buahan, dan rerumputan.
Pembahasan tentang kandungan gizi difokuskan
pada dua hal yaitu;
1) Halal
dan tayyib
Di dalam al-Quran ditemukan bahwa perintah
makan diulang sebanyak 27kali dalam berbagai konteks dan arti. Ketika berbicara
tentang makanan yang dimakan selalu ditekankan pada makanan yang memiliki salah
satu dari sifat halal dan tayyib. Maksud dari halal dan tayyib adalah makanan
yang akan dimakan cara mendapatkan sesuai dengan jalan ALLAH dan di Ridhoi-Nya
serta dimaknai baik serta bermanfaat bagi tubuh.
2) Makanan
bayi
Secara khusus al-Quran berbicara tentang
makanan bayi yaitu “air susu ibu (ASI) merupakan makanan utama bayi dank arena
itu ayah diperintahkan untuk memberi imbalan kepada ibu yang menyusui.
Dalam hubungan ini Allah SWT berfirman;
“tempatkanlah
mereka (istri-istrimu) dimana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan
janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka Dan jika
mereka itu sedang hamil maka berikanlah
kepada mereka upahnya (nafkah) hingga mereka melahirkan kemudian jika
mereka menyusukan maka berikanlah kepada merka upahnya dan musyawarahkanlah di
antara kamu (segala sesuatu) dengan baik dan jika kamu menemui kesulitan,
wanita lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya” Q.S al-Thalaq 65;6)
3. KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
1. Keluarga
Berencana (KB)
Agama islam memperkenalkan lima tujuan pokok
yang kepadanya bertumpu semua tuntunan, yaitu; pemeliharaan agama, pemeliharaan
jiwa, pemeliharaan akal, pemeliharaan keturunan dan pemeliharaan harta.
Dari lima prinsip tersebut dan secara khusus
prinsip pemeliharaan keturunan. Kebijakan kependudukan dan lingkungan hidup
mendapat pijakkan dari agama islam yang kukuh. Di dalam al-Quran ditegaskan
bahwa “Alam raya berjalan atas dasar
peraturan yang serasi dan perhitungan yang tepat”
Untuk mewujudkan unsure dan nilai-nilai ideal,
al-Quran mengajarkan kepada para orangtua untuk berdoa dan berusaha menjadikan
anak-anaknya sebagai buah mata penyejuk hati (Qurrat a’yun).
2. Lingkungan
Hidup
Seluruh alam raya diciptakan untuk digunakan
(memenuhi) kebutuhan hidup manusia dalam melanjutkan evolusinya, hingga
mencapai tujuan penciptaan.
Dalam al-Quran ALLAH swt berfirman;
“kami
tidak menciptakan langit dan bumi dan apa saja yang ada diantara keduanya
dengan sia-sia (tanpa tujuan” Q.S Shad/38;27)
Sebagaimana ditegaskan pada ayat diatas bahwa
kehidupan makhluk-makhluk ALLAH yang ada dialam saling berkait. Maka, hubungan
antara manusia dengan alam atau hubungan manusia dengan sesamanya bukan
merupakan hubungan antara penakluk dan yang ditaklukan tetapi merupakan
hubungan dalam ketundukan kepada ALLAH swt.
4.
APLIKASI NILAI-NILAI ISLAM dalam KESEHATAN LINGKUNGAN
1.
Perhatian
islam terhadap kesehatan
Islam
sangat memperhatikan kebersihan dan kesehatan salah satu buktinya adalah hadist
rasul Allah yng diriwayatkan oleh imam al-Hakim yang berarti : “gunakanlah 5 perkara sebelum datang 5
perkara, yaitu; gunakan hidupmu sebelum datang matimu, gunakan masa sehatmu
sebelum datang sakitmu, gunakan masa luangmu sebelum datang masa sempitmu,
gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, gunakan masa kayamu sebelum
datang masa fakirmu”
Dari
hadist tersebut tersirat bahwa islam sangat menganjurkan untuk memanfaatkan kesehatan
seoptimal mungkin beramal.
Pada
kesempatan lain rasul bersabda ;“kebersihan
sebagian sebagian dari iman” (H.R Ahmad dan Tarmidzi). Disini dapat dilihat
bahwa islam sangat memperhatikan kebersihan, sehingga disebutkan sebagai salah
satu ciri dari orang beriman.
2.
Nilai-nilai
islam dalam kesehatan lingkungan
Ditinjau
dari ruang lingkupnya, ilmu kesehatan lingkungan dapat dibedakan menjadi dua
bagian; kesehatan perorangan dan kesehatan lingkungan.
a.
Kesehatan
Perorangan
Termasuk dalam kesehatan
perorangan adalah kebersihan badan, pakaian, tempat, bahkan makanan. Dalam al-Quran disebutkan bahwa Allah
memerintahkan seseorang untuk bersuci sebelum melakukukan shalat tercantum pada
Q.S al-Maidah 5:6
b.
Kebersihan
Lingkungan
Lingkungan meliputi
lingkungan fisik (anah,air dan udara), lingkungan biologi (hewan,tumbuhan dan
manusia) serta lingkungan sosial (sosial,ekonomi dan budaya). Kondisi
lingkungan yang buruk akan mempengaruhi kesehatan manusia yang berada di
lingkungan tersebut. Oleh karena itu islam mengajak umatnya untuk menjaga
lingkungan tempat tingglnya.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Islam
mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga dan memelihara enam hal, yakni; agama,
jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan.
2.
Memelihara
fisik dengan menjaga kesehatan, dengan cara hidup bersih, karena kebersihan
bagian dai iman, makanan yang bergizi, halal dan tayyib.
3.
Ajaran
islam tentang kesehatan tidak hanya untuk pribadi melainkan juga lingkungan.
Menjaga kesehatan dari diri sendiri dari berbagai macam penyakit, dan
lingkungan yang sehat menunjukkan nilai keunggulan ajaran islam.
B.
SARAN
Mengingat didalam Islam
sangat memprioritaskan kesehatan baik secara jasmani, rohani dan sosial, maka
hendaknya kita sebagai umat muslim selalu menjaga pola hidup dan berolahraga,
menjaga lingkungan, senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan
bersosialisasi dengan masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Al-jauiziyah,Ibn Al-qayim.1999.Terapi Penyakit Dengan Alqur’an dan As-sunah.
Pustaka Amani : Jakarta.
http.www//cara_sehat_islami.com Download tgl 17 Mei 2014 jam 14.00 WIB.
Lomenta,
Benjamin. 1989. Buku Panduan Pelayanan
Kesehatan.EGC : Bandung.
Mufid,Ahmad
Syafi’I dkk.2000. Pendidikan Agama Islam
Edisi 2. Yudhistira :
Jakarta.
Nata,Abudin.2004.Perspektif Islam Tentang Pendidikan
Kedokteran Paradigma
Sehat Sakit dalam Islam,Etika Kedokteran Islam Dan Kewajiban
Daftar
Muslim Terhadap Penderita Penyakit.UIN
: Yogyakarta.
Shobron,Drs.Sudarno.2012.Studi Islam 3.LPID-UMS : Surakarta.
Komentar
Posting Komentar