Langsung ke konten utama

Islam dalam Kesehatan


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Yoga Pradito W
Islam menaruh perhatian yang besar terhadap dunia kesehatan. Kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang. Sebagaimana Firman Allah yang terdapat dalam Q.S. Al Baqarah : 168 yang artinya :  “wahai sekalian manusia, makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi. Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari apa yang baik-baik yang Kami rezekikan kepadamu.” (Q.S.Al-Baqarah: 168)
Anjuran Islam untuk bersih juga menunjukkan obsesi Islam untuk mewujudkan kesehatan masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan, dan kebersihan di pandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai atau sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya, dan Islam sangat menekankan Kesucian atau Al-thaharah, yaitu kebersihan atau kesucian lahir dan batin. Dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri, penyakit sering kali berasal dari lingkungan yang kotor.
Sehat merupakan sebuah keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit akan tetapi meliputi seluruh aspek kebutuhan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, social, dan spiritual. Sehat menurut batasan World Health Organization adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rohani dan sosial sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang pilihan.
Dalam Islam dikatakan sehat apabila memenuhi tiga unsur , yaitu kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan sosial. Kesehatan jasmani merupakan bentuk dari keseimbangan manusia dengan alam. Kesehatan rohani di mana ada keseimbangan dan hubungan yang baik secara spiritual antara khalik atau pencipta yang di wujudkan dari aktivitas makhluk dalam memenuhi semua perintah sang khalik. Yang terakhir adalah kesehatan sosial, dimana kesehatan yang bersifat psikilogis. Di mana ada ada keharmonisan antara sebuah individu dengan individu lain maupun dengan sistem yang berlaku pada sebuah tatanan masyarakat. Bila ketiga unsur ini terpenuhi maka akan tercipta sebuah keadaan baik fisik, mental, maupun spiritual yang produktif dan sempurna untuk menjalankan aktivitas kemakhlukan.

Islam dan seluruh ajarannya, memberikan sebuah pandangan yang tegas mengenai kesehatan. Kesehatan bukan hanya sebuah anjuran tetapi juga merupakan juga kewajiban. Semua ibadah-ibadah dalam Islam mengandung ajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan. Karena penelitian terbaru mengungkapkan bahwa sebuah kondisi akan dikatakan sehat bila lingkungan di sekitarnya bersih. Oleh karena itu, Nabi mengatakan “kebersihan sebagian dari pada iman”.

BAB II
PEMBAHASAN
  1. TOKOH MUSLIM DALAM ILMU KESEHATAN
Beberapa tokoh muslim dalam ilmu kesehatan sebagai berikut ;
a)      Hunain Ibnu Ishaq
Beliau dilahirkan pada tahun 809 M dan meninggal pada tahun 874 M. Beliau ialah spesialis mata. Hasil karyanya ialah buku-buku yang membicarakan berbagai penyakit. Beliau banyak menerjemahkan buku-buku kedokteran yang berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab.
b)      Abu Bakar Muhammad ibnu Zakaria Ar Razi
Beliau dilahirkan pada tahun 866 M dan meninggal pada tahun 909 M. Buku karangannya tentang kedokteran dijadikan buku pegangan di Fakultas Kedokteran. Bukunya di beri nama Al Hawi (menyeluruh). Ia yang menemukan penyakit cacar, dan membaginya menjadi cacar air (variola) dan cacar merah (rovgella), menemukan terapi tekanan darah tinggi atau hipertensi.
c)      Ibnu Sina
Ibnu sina, dilahirkan di Afsara (Asia tengah) pada tahun 980 H/ 1593 M dan meninggal di Isfahan pada tahun 1037 H/1650 M. Bukunya yang sangat terkenal dibidang kedokteran adalah Al Qanun Fi Al Thib, dijadikan buku pedoman kedokteran, baik di Universitas-universitas Eropa maupun Negara Islam.
d)     Abu Mawar Abdul Malik ibnu Abil ‘Ala Ibnu Zuhur
Beliau lahir pada tahun 1091 M dan meninggal pada tahun 1162 M. Beliau sebagai dokter spesialis penyakit dalam atau internis.
2.      ISLAM DAN KESEHATAN
Majelis ulama Indonesia dalam musyawarah nasional ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan jasmani, ruhiniyah dan social yang dimiliki manusia sebagai karunia ALLAH yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-Nya) dan memelihara serta mengembangkannya. Ketiga jenis kesehatan itu adalah kesehatan fisik, kesehatan rohani (mental) dan kesehatan social
a.       Kesehatan Fisik
Manusia adalah makhluk yang selalu ingin memenuhi seluruh kebutuhannya, keinginan manusia yang tidak terbatas kadang membuat manusia menjadi rakus. Makan berlebih, pola hidup yang tidak baik, penggundulan hutan untuk bahan bangunan, eksploitasi laut yang tidak bertanggung jawab, semuanya itu akan membuat keseimbangan alam terganggu.  Di sadari maupun tidak, manusia merupakan bagian dari alam. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa kesehatan jasmani berhubungan dengan alam. Nabi pernah bersabda “sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu”. 
Kesehatan fisik merupakan keadaan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas lainnya. Hal ini disebabkan karena dalam perintah Allah pada manusia banyak yang berupa aktivitas fisik yang memerlukan kondisi yang prima, seperti shalat, puasa, ibadah haji dan ibadah lainnya. Ajaran Islam untuk menjaga kesehatan fisik terlihat dalam beberapa perintah Allah, seperti shalat yang mampu meregangkan otot. Karena setiap gerakan shalat seperti mempunyai kunci tubuh, sehingga sendi-sendi bisa lentur dan menyehatkan. Wudhu yang menurut penelitian bisa merangsang saraf-saraf pada daerah yang terusap air wudhu, puasa yang menyehatkan, ibadah haji yang merupakan puncak dari ibadah yang membuat tubuh kuat, karena rukun-rukunnya yang melatih kondisi stamina tubuh.
Islam yang sangat mementingkan kesehatan jasmani dan fisik yang dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, olahraga, menjaga asupan makanan. Dan semuanya terintegrasi dalam setiap aktivitas ibadah. Hal ini agar menjadi kebiasaan yang tidak disadari untuk umat Islam dan merupakan bentuk pendidikan dari Allah.
b.      Kesehatan Rohani (mental)
Al-Quran banyak berbicara tentang penyakit jiwa. Mereka yang lemah
iman dinilai Al-Quran  sebagai orang yang memiliki penyakit dalam dadanya. Dalam al-Quran tidak kurang sebelas kali disebut istilah “fi qulubihim maradh” di dada mereka ada penyakitnya.
Seperti yang dijelaskan dalam  Firman Allah yang tertuang dalam Al – Qur’an surat Al- Ra’d : 28 yang berbunyi : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram. (Q.S. Al-Ra’d: 28).
Menurut Prof Dr. Nasaruddin Umar M.A, Guru besar UIN Syarif hidayatullah Jakarta mengatakan didalam manusia ada unsur jasad (jasadiyyah), unsur nyawa, dan unsur ruh yang dalam Al-Qur’an di sebut KHALQAN AKHAR. Seseorang baru disebut manusia jika memiliki ke 3 unsur ini.
Hubungan antara makhluk dengan Tuhannya akan berjalan baik bila sang makhluk menaati apa yang di perintahkan Allah, ciri-ciri jiwa yang sehat yang dalam Al-Qur’an di sebut Qalbun Salim, seperti hati yang selalu bertobat (at-taqwa), hati yang selalu menjaga dari hal-hal keduniaan (al-zuhd), hati yang selalu ada manfaatnya (al-shumi), hati yang selalu butuh pertolongan Allah (al-faqir).
c.       Kesehatan Sosial
Hidup bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya adalah salah satu naluri manusia. Menurut Aristoteles menyebutkan manusia adalah Zone Polition, yaitu manusia yang selalu membutuhkan kehadiran orang lain. Oleh karena itulah dalam Islam di kenal istilah Ukhuwah (persaudaraan) yang akan mendatangkan muamalah (saling menguntungkan), hal ini memungkinkan rasa persaudaraan lebih tinggi.
Hal ini sesuai dengan Q.S. Al – Hujurat ayat 13 yang menyatakan : “hai manusia , sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (Q.S. Al-Hujarat: 13)
Menjaga Kesehatan pribadi dan lingkungan dalam Islam :
1.      Tubuh. Islam memerintahkan mandi bagi umatnya untuk membersihkan tubuhnya dari najis dan hadas. Dia mengajarkan kepada umatnya, mulai memotong kuku, membersihkan luas jari, mencabut bulu ketiak dan bersiwaq hingga bagaimana cara dia makan.
2.      Tangan. Nabi Muhammad SAW bersabda: “cucilah kedua tanganmu sebelum dah sesudah makan dan cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur. Tidak seorang pun tahu di mana tangannya berada di saat tidur.”
3.      Makanan dan Minuman. Rasulullah SAW. bersabda “tutuplah bejana air dan tempat minummu”.
4.      Rumah. “Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu”, sebagaimana di anjurkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan jalan.
5.      Perlindungan sumber air. Rasulullah melarang umatnya membuang kotoran di tempat-tempat sembarangan, misalnya sumur, sungai, dan pantai. Perintah-perintah Rasulullah tersebut memiliki makna bahwa kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi saluran pencernaan
d.      Tentang Gizi
Gizi dalam hal ini mempunyai peran sangat besar dalam membina dan mempertahankan kesehatan seseorang. Setiap muslim wajib untuk memelihara kesehatannya seperti terungkap dalam sabda Rasul SAW “sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu” artinya adalah merupakan kewajiban seorang untuk memelihara jasmaninya sehingga dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam al-Quran surat ‘Abasa 80;24 ditemukan perintah yang sangat jelas “Hendaklah manusia memperhatikan makanannya”. Tujuan pokoknya adalah mengatur manusia beriman kepada ALLAH SWT, namun secara khusus dipahami adanya semacam anjuran untuk memilih makanan-makanan yang bersifat nabati, berdasarkan konteksnya yang berbicara tentang biji-bijian, sayur mayor, buah-buahan, dan rerumputan.
Pembahasan tentang kandungan gizi difokuskan pada dua hal yaitu;
1)      Halal dan tayyib
Di dalam al-Quran ditemukan bahwa perintah makan diulang sebanyak 27kali dalam berbagai konteks dan arti. Ketika berbicara tentang makanan yang dimakan selalu ditekankan pada makanan yang memiliki salah satu dari sifat halal dan tayyib. Maksud dari halal dan tayyib adalah makanan yang akan dimakan cara mendapatkan sesuai dengan jalan ALLAH dan di Ridhoi-Nya serta dimaknai baik serta bermanfaat bagi tubuh.
2)      Makanan bayi
Secara khusus al-Quran berbicara tentang makanan bayi yaitu “air susu ibu (ASI) merupakan makanan utama bayi dank arena itu ayah diperintahkan untuk memberi imbalan kepada ibu yang menyusui.
      Dalam hubungan ini Allah SWT berfirman;
tempatkanlah mereka (istri-istrimu) dimana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka Dan jika mereka itu sedang hamil maka berikanlah  kepada mereka upahnya (nafkah) hingga mereka melahirkan kemudian jika mereka menyusukan maka berikanlah kepada merka upahnya dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik dan jika kamu menemui kesulitan, wanita lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya” Q.S al-Thalaq 65;6)

3.      KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
1.      Keluarga Berencana (KB)
Agama islam memperkenalkan lima tujuan pokok yang kepadanya bertumpu semua tuntunan, yaitu; pemeliharaan agama, pemeliharaan jiwa, pemeliharaan akal, pemeliharaan keturunan dan pemeliharaan harta.
Dari lima prinsip tersebut dan secara khusus prinsip pemeliharaan keturunan. Kebijakan kependudukan dan lingkungan hidup mendapat pijakkan dari agama islam yang kukuh. Di dalam al-Quran ditegaskan bahwa “Alam raya berjalan atas dasar peraturan yang serasi dan perhitungan yang tepat
Untuk mewujudkan unsure dan nilai-nilai ideal, al-Quran mengajarkan kepada para orangtua untuk berdoa dan berusaha menjadikan anak-anaknya sebagai buah mata penyejuk hati (Qurrat a’yun).
2.      Lingkungan Hidup
Seluruh alam raya diciptakan untuk digunakan (memenuhi) kebutuhan hidup manusia dalam melanjutkan evolusinya, hingga mencapai tujuan penciptaan.
Dalam al-Quran ALLAH swt berfirman;
kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa saja yang ada diantara keduanya dengan sia-sia (tanpa tujuan” Q.S Shad/38;27)
Sebagaimana ditegaskan pada ayat diatas bahwa kehidupan makhluk-makhluk ALLAH yang ada dialam saling berkait. Maka, hubungan antara manusia dengan alam atau hubungan manusia dengan sesamanya bukan merupakan hubungan antara penakluk dan yang ditaklukan tetapi merupakan hubungan dalam ketundukan kepada ALLAH swt.
4.      APLIKASI NILAI-NILAI ISLAM dalam KESEHATAN LINGKUNGAN
1.      Perhatian islam terhadap kesehatan
Islam sangat memperhatikan kebersihan dan kesehatan salah satu buktinya adalah hadist rasul Allah yng diriwayatkan oleh imam al-Hakim yang berarti : “gunakanlah 5 perkara sebelum datang 5 perkara, yaitu; gunakan hidupmu sebelum datang matimu, gunakan masa sehatmu sebelum datang sakitmu, gunakan masa luangmu sebelum datang masa sempitmu, gunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu, gunakan masa kayamu sebelum datang masa fakirmu
Dari hadist tersebut tersirat bahwa islam sangat menganjurkan untuk memanfaatkan kesehatan seoptimal mungkin beramal.
Pada kesempatan lain rasul bersabda ;“kebersihan sebagian sebagian dari iman” (H.R Ahmad dan Tarmidzi). Disini dapat dilihat bahwa islam sangat memperhatikan kebersihan, sehingga disebutkan sebagai salah satu ciri dari orang beriman.
2.      Nilai-nilai islam dalam kesehatan lingkungan
Ditinjau dari ruang lingkupnya, ilmu kesehatan lingkungan dapat dibedakan menjadi dua bagian; kesehatan perorangan dan kesehatan lingkungan.
a.       Kesehatan Perorangan
Termasuk dalam kesehatan perorangan adalah kebersihan badan, pakaian, tempat, bahkan makanan.  Dalam al-Quran disebutkan bahwa Allah memerintahkan seseorang untuk bersuci sebelum melakukukan shalat tercantum pada Q.S al-Maidah 5:6
b.      Kebersihan Lingkungan
Lingkungan meliputi lingkungan fisik (anah,air dan udara), lingkungan biologi (hewan,tumbuhan dan manusia) serta lingkungan sosial (sosial,ekonomi dan budaya). Kondisi lingkungan yang buruk akan mempengaruhi kesehatan manusia yang berada di lingkungan tersebut. Oleh karena itu islam mengajak umatnya untuk menjaga lingkungan tempat tingglnya.


BAB III
PENUTUP
A.           KESIMPULAN
1.        Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menjaga dan memelihara enam hal, yakni; agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan.
2.        Memelihara fisik dengan menjaga kesehatan, dengan cara hidup bersih, karena kebersihan bagian dai iman, makanan yang bergizi, halal dan tayyib.
3.        Ajaran islam tentang kesehatan tidak hanya untuk pribadi melainkan juga lingkungan. Menjaga kesehatan dari diri sendiri dari berbagai macam penyakit, dan lingkungan yang sehat menunjukkan nilai keunggulan ajaran islam.
B.            SARAN
Mengingat didalam Islam sangat memprioritaskan kesehatan baik secara jasmani, rohani dan sosial, maka hendaknya kita sebagai umat muslim selalu menjaga pola hidup dan berolahraga, menjaga lingkungan,  senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan bersosialisasi dengan masyarakat




DAFTAR PUSTAKA
Al-jauiziyah,Ibn Al-qayim.1999.Terapi Penyakit Dengan Alqur’an dan As-sunah.
Pustaka Amani : Jakarta.
http.www//cara_sehat_islami.com  Download tgl 17 Mei  2014 jam 14.00 WIB.
Lomenta, Benjamin. 1989. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan.EGC : Bandung.
Mufid,Ahmad Syafi’I dkk.2000. Pendidikan Agama Islam Edisi 2. Yudhistira :
Jakarta.
Nata,Abudin.2004.Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran Paradigma
Sehat Sakit dalam Islam,Etika Kedokteran Islam Dan Kewajiban Daftar
Muslim Terhadap Penderita Penyakit.UIN : Yogyakarta.
Shobron,Drs.Sudarno.2012.Studi Islam 3.LPID-UMS : Surakarta.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PLENO 1 KPP 2014-2015

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG SUKOHARJO KOMISARIAT AHMAD DAHLAN I PERIODE 2013-2014 BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI Sekretariat; Dk. Morodipan Rt 02/Rw 01 Gonilan kartasura Sukoharjo Email: hmi_ad1@yahoo.com ,@Hmi_komAD1, Hp 085870179547/085740012136 Presidium sidang pleno 1 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukoharjo Komisariat Ahmad Dahlan I yang saya hormati, Pengurus Komisariat Ahmad Dahlan I yang saya banggakan, Kanda / Yunda pengurus Cabang dan MPKPK Komisariat Ahmad Dahlan I yang saya hormati, Adinda kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam yang saya banggakan dan saya sayangi, Tamu undangan dan semua kader HMI Cabang Sukoharjo yang telah rela berjuang untuk perubahan bangsa dan Negara yang saya hormati, BAB I PENDAHULUAN             Assalamualaikum warohmatulluhi wabarokatu             Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT   atas segala limpahan nikmat serta hidayah sehi

PROPOSAL USAHA YOGA

PROPOSAL USAHA YOGA PROPOSAL USAHA YOGA Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Disusun Oleh :  Nama : Yoga Pradito W NIM : J310120039 PROGRAM STUDI GIZI S1 FAK ULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015   KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru pada mata kuliah kewirausahaan Gizi S1 . Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, na

Donat Kampung

Donat Kampung Donat kamp ung yang padat namun em puk seperti bantal selalu membuat saya bern ostalgia tentang masa kecil. Dulu waktu saya masih tinggal di Paron dan duduk di bangku Sekolah Dasar,  kami memiliki tetangga yang luar biasa baik hati. Hampir setiap minggu sepiring donat hangat yang baru saja keluar dari penggorengan dengan taburan gula halus di permukaanya akan diantarkan ke rumah. Saat itu kondisi perekonomian orang tua saya cukup memprihatinkan dengan empat orang anak kecil yang memiliki nafsu makan seperti raksasa, membuat Ibu saya benar-benar harus mengatur keuangan dengan sangat ketat. Jajan makanan di luar merupakan kemewahan dan tidak pernah kami lakukan bahkan walau hanya untuk sepotong pisang goreng yang dijual di warung kopi di sebelah rumah.  Menyanta p donat hangat tidak pernah muncul di dalam be nak kami hingga tiba-tiba di satu sore yang mendung salah satu anak gadis tetangga sebelah mengetuk pintu r umah dan mengulurkan sepiring makana