Langsung ke konten utama

Revitalisasi Peran Mahasiswa dalam Menyongsong Bonus Demografi 2020


                                                                      TERM OF REFERENCE
Yoga Pradito W
       Revitalisasi Peran Mahasiswa dalam Menyongsong Bonus Demografi  2020
      Pada tahun 2020 Indonesia memasuki fase Bonus Demografi, dimana jumlah penduduk usia produktif(15-64 tahun) mencapai  2/3 dari total jumlah penduduk, jumlah ini akan terus meningkat dan puncaknya pada tahun 2030. Untuk  itu,selain Masyarakat Ekonomi Asean(MEA), hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah terkait bonus demografi.  Bonus demografi merupakan kondisi dimana jumlah penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang yang tidak produktif. jika momentum tersebut dimanfaatkan dengan baik, maka keuntungan social-ekonomi yang didapat oleh bangsa indonesia sangat luar biasa. namun sebaliknya, apabila tidak diantisipasi sejak dini, bonus demografi justru berpotensi menyebabkan berbagai masalah di kemudian hari, seperti meningkatnya jumlah pengangguran, konflik social serta beban masalah kesehatan.
         Untuk memanfaatkan bonus demografi ini,banyak hal yang perlu dipersiapkan,terutama  Sumber Daya Manusia(SDM). karena  SDM yang berkualitaslah yang akan menjadi faktor penentu bonus demografi ini akan menjadi peluang atau malah menjadi bencana demografi.  jika penduduk usia produktif mempunyai kualitas serta daya saing yang tinggi maka bonus demografi  ini  akan sangat menunjang pembangunan indonesia.
       Mahasiswa sebagai aset masa depan bangsa,harus mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menghadapai bonus demografi. saat ini sekitar 6,3 juta mahasiswa indonesia tengah menempuh pendidikan di perguruantinggi, masa kuliah tersebut merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan kapasitas diri dengan pengetahuan, kompetensi,jaringan serta penguasaan teknologi informasi,agar setelah tamat menjadi tenaga kerja yang terampil. Kalau semua mahasiswa mampu semaksimal mungkin meningkatkan keterampilan, setiap tahun akan lahir sekitar 900 ribu sampai satu juta lulusan perguruan tinggi yang menjadi tenaga produktif menyongsong bonus demografi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PLENO 1 KPP 2014-2015

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG SUKOHARJO KOMISARIAT AHMAD DAHLAN I PERIODE 2013-2014 BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI Sekretariat; Dk. Morodipan Rt 02/Rw 01 Gonilan kartasura Sukoharjo Email: hmi_ad1@yahoo.com ,@Hmi_komAD1, Hp 085870179547/085740012136 Presidium sidang pleno 1 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukoharjo Komisariat Ahmad Dahlan I yang saya hormati, Pengurus Komisariat Ahmad Dahlan I yang saya banggakan, Kanda / Yunda pengurus Cabang dan MPKPK Komisariat Ahmad Dahlan I yang saya hormati, Adinda kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam yang saya banggakan dan saya sayangi, Tamu undangan dan semua kader HMI Cabang Sukoharjo yang telah rela berjuang untuk perubahan bangsa dan Negara yang saya hormati, BAB I PENDAHULUAN             Assalamualaikum warohmatulluhi wabarokatu             Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT   atas segala limpahan nikmat serta hidayah sehi

PROPOSAL USAHA YOGA

PROPOSAL USAHA YOGA PROPOSAL USAHA YOGA Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Disusun Oleh :  Nama : Yoga Pradito W NIM : J310120039 PROGRAM STUDI GIZI S1 FAK ULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015   KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru pada mata kuliah kewirausahaan Gizi S1 . Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, na

Donat Kampung

Donat Kampung Donat kamp ung yang padat namun em puk seperti bantal selalu membuat saya bern ostalgia tentang masa kecil. Dulu waktu saya masih tinggal di Paron dan duduk di bangku Sekolah Dasar,  kami memiliki tetangga yang luar biasa baik hati. Hampir setiap minggu sepiring donat hangat yang baru saja keluar dari penggorengan dengan taburan gula halus di permukaanya akan diantarkan ke rumah. Saat itu kondisi perekonomian orang tua saya cukup memprihatinkan dengan empat orang anak kecil yang memiliki nafsu makan seperti raksasa, membuat Ibu saya benar-benar harus mengatur keuangan dengan sangat ketat. Jajan makanan di luar merupakan kemewahan dan tidak pernah kami lakukan bahkan walau hanya untuk sepotong pisang goreng yang dijual di warung kopi di sebelah rumah.  Menyanta p donat hangat tidak pernah muncul di dalam be nak kami hingga tiba-tiba di satu sore yang mendung salah satu anak gadis tetangga sebelah mengetuk pintu r umah dan mengulurkan sepiring makana