Langsung ke konten utama

Wirausaha sebagai Peluang Ekonomi Yang Menjanjikan


Wirausaha sebagai Peluang Ekonomi Yang Menjanjikan
               
Yoga Pradito W
Dewasa ini banyak mahasiswa yang kuliah sekarang yang telah lulus lebih memlih kerja di industri atau menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena lebih terjamin kehidupannya. padahal menjadi PNS itu tidak memberikan progresifitas dalam pendapatannya dan pendapatannya selalu statis (Tetap).  Walaupun pendapatannya tetap tetapi mahasiswa yang telah lulus lebih memlih menjadi PNS karena dari penghasilan akan mendapatkan tunjangan dan dana pensiunan. Paradigma Mahasiswa yang mainstreamnya hanya untuk bekerja setelah lulus seharusnya mulai dihilangkan dan berusaha mencari peluang-peluang ekonomi seperti berwirausaha. Mahasiswa-mahasiswa ada dikampus sekarang hanya dididik untuk memenuhi industri-industri agar sesuai dengan pasar sedang berkembang sehingga banyak sarjana yang menjadi budak-budak kapitalisme oleh perusahaan besar yang memiliki modal yang besar. Hal ini bisa terjadi karena sistem pendidikan di Indonesia hanya berpatok pada pemenuhan kebutuhan industrialisasi dan paradigma tersebut belum bisa dihilangkan padahal setelah lulus sarjana belum tentu menjamin mereka mendapatkan pekerjaan yang layak. Pemerintah Indonesia sekarangpun dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakatnya masih terbatas dan jumlah masih dibatasi sehingga perlu dibantu seorang Wirausaha-wirausaha yang mampu membuat lapangan kerja yang dapat menbantu kemajuan perekonomian rakyat baik usaha mikro maupun makro.
Seorang penulis buku tentang Motivasi yaitu Max Gunther pernah mengkritik sistem pendidikan di Amerika Serikat tahun 70-an katanya hanya akan melahirkan lulusan “ Sanglaritis “ artinya mereka mempunyai mental buruh, yaitu ingin menjadi pegawai negeri atau pegawai swasta,kurang mampu dan mau menciptakan lapangan kerja  sendiri, kasus di Indonesia hal itu masih terjadi sampai sekarang. Kasus pengangguran di Indonesia, Jumlah pengangguran di Indonesia 10 % adalah kaum intelektual yang menyandang gelar pendidikan perguruan tinggi. Siapakah yang bersalah, apakah mahasiswa, orang tua atau pemerintah.?
Penyebab Mahasiswa tidak mau berwirausaha diantara lain : Mahasiswa sulit untuk mau dan memulai wirausaha dengan alasan mereka tidak diajar dan dirangsang berusaha sendiri. Didukung oleh lingkungan budaya masyarakat dan keluarga yg dari dulu selalu ingin anaknya menjadi orang gajian atau pegawai. Para orang tua kebanyakan tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan berusaha. Maka mereka lebih cenderung mendorong anak-anaknya untuk mencari pekerjaan atau menjadi karyawan. Orang tua merasa lebih bangga bahkan merasa terbebas, bila anaknya telah selesai kuliah mampu menjadi pegawai . Salah satu faktor lain adalah tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk berwirausaha. Pandangan sebagian besar masyarakat menginginkan anaknya sekolah tinggi setelah lulus Perguruan Tinggi akan bekerja menjadi PNS. untuk apa sekolah tinggi-tinggi jika hanya mau menjadi pedagang. Rata-rata lupa bahwa sebagian masyarakat Indonesia beragama islam dan ajaran nabi muhammad SAW, bahwa pekerjaan yang baik adalah jual beli (berdagang)
Padahal banyak sekali keuntungan dan manfaat menjadi seorang wirausaha. Adapun Keuntungan berwirusaha diantaranya : peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Peluang untuk mendemonstrasikan potensi seseorang secara penuh. Peluang untuk memperoleh manfaat & keuntungan  Secara Maksimal. Peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha konkrit. Sedangkan manfaatnya diantaranya : Menambah daya tampung tenaga kerja. Generator pembangunan. Menjadi contoh kepada anggota masyarakat lain. Menghormati hukum dan peraturan UU. Mendidik karya untuk Mandiri. Menjadi contoh bagaimana bekerja keras. Hidup secara efisien dan lain-lain. Untuk itu, perlu ada perubahan pola pikir mahasiswa agar dapat mengembangkan peluang ekonomi dalam didunia usaha. Bagaimana mengubah pola pikir baik mental maupun motivasi orang tua,dosen dan mahasiswa agar kelak anak-anak dibiasakan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dari pada mencari pekerjaan.







                                 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PLENO 1 KPP 2014-2015

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI) CABANG SUKOHARJO KOMISARIAT AHMAD DAHLAN I PERIODE 2013-2014 BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI Sekretariat; Dk. Morodipan Rt 02/Rw 01 Gonilan kartasura Sukoharjo Email: hmi_ad1@yahoo.com ,@Hmi_komAD1, Hp 085870179547/085740012136 Presidium sidang pleno 1 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukoharjo Komisariat Ahmad Dahlan I yang saya hormati, Pengurus Komisariat Ahmad Dahlan I yang saya banggakan, Kanda / Yunda pengurus Cabang dan MPKPK Komisariat Ahmad Dahlan I yang saya hormati, Adinda kader-kader Himpunan Mahasiswa Islam yang saya banggakan dan saya sayangi, Tamu undangan dan semua kader HMI Cabang Sukoharjo yang telah rela berjuang untuk perubahan bangsa dan Negara yang saya hormati, BAB I PENDAHULUAN             Assalamualaikum warohmatulluhi wabarokatu             Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT   atas segala limpahan nikmat serta hidayah sehi

PROPOSAL USAHA YOGA

PROPOSAL USAHA YOGA PROPOSAL USAHA YOGA Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan Disusun Oleh :  Nama : Yoga Pradito W NIM : J310120039 PROGRAM STUDI GIZI S1 FAK ULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015   KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya kami dapat menyelesaikan tugas kewirausahaan ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh guru pada mata kuliah kewirausahaan Gizi S1 . Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, na

Donat Kampung

Donat Kampung Donat kamp ung yang padat namun em puk seperti bantal selalu membuat saya bern ostalgia tentang masa kecil. Dulu waktu saya masih tinggal di Paron dan duduk di bangku Sekolah Dasar,  kami memiliki tetangga yang luar biasa baik hati. Hampir setiap minggu sepiring donat hangat yang baru saja keluar dari penggorengan dengan taburan gula halus di permukaanya akan diantarkan ke rumah. Saat itu kondisi perekonomian orang tua saya cukup memprihatinkan dengan empat orang anak kecil yang memiliki nafsu makan seperti raksasa, membuat Ibu saya benar-benar harus mengatur keuangan dengan sangat ketat. Jajan makanan di luar merupakan kemewahan dan tidak pernah kami lakukan bahkan walau hanya untuk sepotong pisang goreng yang dijual di warung kopi di sebelah rumah.  Menyanta p donat hangat tidak pernah muncul di dalam be nak kami hingga tiba-tiba di satu sore yang mendung salah satu anak gadis tetangga sebelah mengetuk pintu r umah dan mengulurkan sepiring makana